untuk kamu, yang ku harap jadi selamanya-ku

09.30

mungkin seharusnya aku tak pernah berharap akan hal itu, menjadi selamanya-mu
agar rasa sakit yang dulu mereka cipta, tak hadir lagi dan mengacaukan hidupku.

pertemuan pertama itu..
yang mungkin tak pernah kau sadari, namun terekam jelas di otakku hingga kini
yang mungkin harusnya aku fokus nonton pertunjukkan sandur di banjarsari kala itu
mungkin harusnya aku tak fokus padamu, seperti fokusnya bidikan kameramu pada objek di hadapanmu
namun di mataku, kaulah objek terindah malam itu
lebih terang dari nyala api dari obor bambu di 4 penjuru arena sandur itu

dan pertemuan-pertemuan tak pernah ku sengaja selanjutnya,
lagi dan lagi pandangku terfokus otomatis pada objek mempesona itu, kamu

waktu begitu cepat berlalu.
tahun demi tahun kulewati hanya dengan memfokuskan pandang padamu dari kejauhan,
tiap kali kita bertemu.
yang kurasa tak pernah kau sadari itu.

awal tahun itu..
mungkin ini hanya ke-geer-an-ku saja pada Tuhan, karena Dia tlah berbaik hati mengijinkanku bertemu kamu lagi. bahkan, mengenalmu.

perkenalan itu..
menyadari keberadaanmu, dan ke-tak-sanggup-an-ku menghadapi medan ini sendirian,
entah mengapa, kakiku melangkah dengan mantapnya ke arahmu,
dan bibirku dengan entengnya meminta padamu, "mas, boncengin donk"
dan dengan pasrahnya kamu, meng-iya-kan.
hey.. kamu belum mengenalku. aku bahkan saat itu masih belum tau siapa namamu
namun mengapa waktu itu kau meng-iya-kan membawa muatan seberat ini.
dan aku masih ingat percakapan kita di jalan setapak berbatu nggrogal kala itu
samping kanan kita tebing, bawah kiri kita jurang, dan nyawaku sedang kupasrahkan padamu
kau membuka percakapan dengan bahasan perihal awan columbus.
entahlah.. memang random sekali.
tak apalah, setidaknya aku senang kita berkomunikasi

dari situ akhirnya aku mengenalmu.
tak perlu lah ku jelaskan lagi kalau aku memang tertarik padamu,
mengenalmu, membuat aku ingin mendekatimu.
namun aku tak pernah tau bagaimana caranya.
kau begitu beku. harusnya dari situ aku sadar,
aku tak diharapkanmu.

perjalananku memperjuangkan rasa ini,
tak semulus paha mbak-mbak model yang slalu menjadi objek fotomu
mungkin karena aku tak seindah matahari terbit di bukit atas angin.
namun dekat denganmu aku masih ingin.
walau nyatanya hingga kini kau hanya angan.

bulan ke lima ini..
sejak awal tahun perkenalanku denganmu,
rasaku padamu tak pernah mati, mas..
hanya tak pernah kau beri kesempatan untuk bertumbuh.
walau aku bersungguh-sungguh, namun hatimu masih saja angkuh.

malam ini,
aku tak tau apa dan siapa yang ada di hidup dan hatimu.
yang aku tahu, kau masih di hatiku.
walau banyak hal baik yang harus ku gapai di hidupku,.
sungguh, bila kau yang memintanya, aku rela meninggalkan semuanya.
namun jika tidak, ijinkan aku melanjutkan hidupku tanpa bayang-bayang kamu.

untuk yang ku harap menjadi selamanya-ku
semoga selalu Tabah, Optimis Akan Kehidupan ya, -WB-

You Might Also Like

0 komentar

Komunitas Blogger Baper

Komunitas Blogger Baper

Kelas Inspirasi Bojonegoro