Aku suka kasian melihat motor tua reot itu.
Di usia senjanya ia masih harus memikul beban seberat laki-laki itu. Kalau saja itu motor tua bisa ngomong ia pasti sudah protes "woy, jual gue aja! Lu berat, nyet!"
Tapi ya, mungkin juga motor tua itu tidak keberatan menanggung beban tubuh laki-laki gendut itu setiap hari, karena kau harus tau, laki-laki gendut itu begitu mencintainya dengan sangat.
Gimana tidak, saat anak laki-laki lain seusianya memilih merengek kepada orang tua mereka meminta motor mahal sekelas satria/ninja (yang katanya sih, kalo cowok naik motor itu bakalan banyak cewek yg nglirik) tapi dia justru memilih untuk minta dibelikan motor CB aja.
(Ini entah dia yg anti mainstream n emang penggila barang2 jadul, atau dia emang menyadari ekonomi keluarganya yg penuh keterbatasan, aku ga tau).
Dan motor itu beruntung jatuh ke tangan anak laki-laki gendut ini. anak laki-laki ini suka otomotif, motor tua reot miliknya itu tiap hari dibersihkannya, dirawat mesin2nya, setiap hari di otak atik, dipastikan semuanya berjalan sebaik mungkin.
ia sangat bangga memiliki seonggok besi tua yg bisa mengangkut tubuhnya kemana2 ini.
Ladies and gantleman.. mari kita sambut dengan meriah.. anak laki-laki gendut dengan motor reot yg tidak lain adalah "my little brother" yang udah gak little lagi!
Ahmad rizki fadholi, adik saya.