untuk hidupmu yang tanpa aku

09.30

Masih ada perasaan mengganjal saat aku memutuskan untuk pergi. dari Kamu.
Kamu yang sudah tanpa sengaja menciderai hati ini.
Hati yang diam-diam menginginkan untuk dapat menduduki singgasana sukmamu.
Jiwa yang ku puja tanpa bicara.
Bicara? menatapmu pun aku sudah terbata-bata.
Bagai susunan kata dalam tiap-tiap lembar buku yang tak luput kau baca di tiap kau membuka mata,
Sefasih itulah aku memendam rasa.
Entah bagaimana aku tahu kapan kisah dalam buku ini berakhir jika aku tak menutupnya sekarang juga.
Namun menutupnya juga tetap meninggalkan sebuah tanda tanya besar yang pada akhirnya harus kurelakan.
Perlahan.
Dan pada akhirnya aku hanya bisa mengikhlaskan kau pada Pemilik segala rasa.
Dulu, mantra dan doa-doa masih kusematkan namamu.
Namun kini tak lagi.
Bukan aku tak lagi mengharapkanmu.
Hanya saja aku semakin yakin bahwa Dia tahu apa yang terbaik untuk aku. dan kamu.
Dan jika mungkin nantinya memang bukan kamu,
Doakan aku dapat ikhlas menjabat tanganmu dan mengucap selamat untukmu,
dan hidupmu yang tanpa aku.

You Might Also Like

1 komentar

  1. bagaimana cinta disebut cinta jika kau begitu saja mengijinkan dirimu melepaskan yang kau namai cinta?

    BalasHapus

Komunitas Blogger Baper

Komunitas Blogger Baper

Kelas Inspirasi Bojonegoro