digantung itu sakit

20.10

"pacarnya baik ya, mas?" sapa ibu-ibu paruh baya di sebelahku.
"bukan pacar, bu. hanya teman" jawabku singkat.
ya sepeninggal Dinda dari taman ini beberapa menit lalu, ibu-ibu paruh baya di sebelahku menyapa. Dinda. tadi dia ke taman ini, menemuiku sebentar sepulangnya dari bekerja. sambil membuka-buka tasnya, Dinda bilang kalau hari ini dia abis bikin kue. dan dia menyodorkan padaku kotak makan Tupperware warna pink miliknya. aku mengambil sepotong kue dari kotak makan "unyu" tersebut. dia menanyakan padaku bagaimana rasa dari kue buatannya, dan aku pun menjawab dengan jujur bahwa kue buatannya memang enak. lalu dia memaksaku untuk memakannya lagi, bahkan menghabiskan semuanya. tapi, perutku sudah benar-benar kenyang, sayang. lalu Ia memberikan kue tersebut pada seorang anak kecil perempuan yang dari tadi lari-larian di taman di sekitar kami. anak kecil perempuan itu berusia sekitar 4th, sedang berada di taman ini bersama wanita paruh baya yang menyapaku tadi. kurasa mereka adalah nenek dan cucu.
"lho? saya kira pacarnya, mas."
"belum, bu. eh bukan"
"hmm.. kenapa ndak dijadikan pacar to, mas? anaknya baik begitu, cantik lagi, kue buatannya juga enak."
"saya takut, bu. saya rasa bukan cuma saya laki-laki yang jatuh hati padanya."
"takut ditolak ya, mas?"
"bukan itu, bu. tak apa kalau dia menolak saya. saya lebih takut, kalau dia bersama saya, saya tidak bisa membahagiakannya, saya takut saya tidak bisa menghadirkan senyum di wajah cantiknya. saya takut mengecewakannya."
"kenapa tidak dicoba dulu? siapa tau dia juga punya perasaan yang sama seperti kamu? siapa tau selama ini dia juga menunggu kamu menyatakan perasaan kamu. perempuan itu kodratnya menunggu. jangan buat dia terlalu lama menunggu, kamu tidak akan pernah tau apa yang ada di dalam hatinya kalo kamu ndak ngomong apa yang ada di dalam hatimu."

You Might Also Like

0 komentar

Komunitas Blogger Baper

Komunitas Blogger Baper

Kelas Inspirasi Bojonegoro